Home » , , » #HariIniBeliCDori Pandai Besi - Daur, Baur (2013)

#HariIniBeliCDori Pandai Besi - Daur, Baur (2013)

Written By ajis f on Thursday 18 April 2013 | 16:44






Track list:
1. Hujan Jangan Marah
2. Menjadi Indonesia
3. Debu-Debu Berterbangan
4. Desember
5. Melankolia
6. Laki-Laki Pemalu
7. Jalang
8. Di Udara
9. Jangan Bakar Buku

Setelah sejak tanggal 19 Februari mengumumkan meminta "restu" dari masyarakat luas, Efek Rumah Kaca yang kali ini bertransformasi menjadi Pandai Besi menepati janjinya. Crowdfunding yang hanya berjalan sebulan itu membuahkan hasil yang maksimal. 5 lagu dari album self-titled ditambah 4 lagu dari album Kamar Gelap berhasil mereka permak menjadi semakin dingin dan khidmat. Senjata besi yang mereka hasilkan seakan berbicara lebih banyak dengan komposisi baru ini

Tidak sekedar itu, Pandai Besi yang didalamnya terdapat Cholil Mahmud (vokal, gitar) dan Akbar Bagus Sudibyo (drum, vokal latar); ditambah additional player tetap saat di panggung yakni Airil "Poppie" Nurabadiansyah (bas, vokal latar); serta didukung Andi "Hans" Sabarudin (gitar), Muhammad Asranur (piano), Agustinus Panji Mahardika (terompet), dan Nastasha Abigail (vokal latar) merekam secara langsung bebunyian besi yang mereka tempa di tempat bersejarah yang menjadi salah satu perusahaan rekaman/label musik pertama di Indonesia yang berdiri pada 1956 di Solo, Lokananta.

Lalu kemana Adrian Yunan Faisal si pembetot bass? Ternyata dia berada di balik layar, duduk di kursi produser eksekutif bersama Cholil dan Akbar. Sampai tulisan ini terbaca oleh anda, belum diketahui apa alasan ia tidak turun tangan untuk mengisi bebunyian instrumen bass.

Dengan total durasi 56 menit 49 detik, untuk 9 lagu di dalamnya, nampaknya Pandai Besi benar-benar ingin bermain-main dengan mainan barunya ini. Seperti dikutip dari efekrumahkaca.net, melalui Pandai Besi ini mereka mencoba bersenang-senang dengan menempa lagu-lagu lama dengan interpretasi baru, menyuntikkan warna segar yang berbeda dari patron biasa.

'Hujan Jangan Marah' dipilih sebagai besi pertama, sekaligus menjadi pembuka yang ciamik. Kehadiran suara trumpet yang tidak ada di versi aslinya langsung memanggil telinga untuk memperhatikannya lebih dalam. Track ini termasuk yang memiliki tempo cepat disamping nomor 'Laki-Laki Pemalu'

Masuk ke 'Menjadi Indonesia' aura dingin mulai terasa. Pandai Besi menunjukkan sedikit ketegasannya mengajak para penikmatnya untu tak sekedar pasrah dengan label negaranya, Indonesia, tetapi juga 'Menjadi Indonesia' seutuhnya

Intro yang panjang pada 'Debu-Debu Berterbangan' menggambarkan perjalanan selama hidup dan masuk bait dengan suasana sepi adalah penggambaran ketika sadar bahwa kita sedang tersesat dan sesaat kemudian menyesali.

Dari sekian lagu yang dipilih untuk dirombak, lagu 'Desember' adalah lagu yang paling membuat penasaran seperti apakah hasilnya setelah ditempa oleh para Pandai Besi ini. Petikan awal tetap dipertahankan namun tak ada lagi suara gesekan tangan ketika memindahkan kunci pada gitar akustik. Pandai Besi membuat lagu ini semakin ceria dengan paduan suara vokal latar yang mengiringi hampir seluruh bagian lagu. Reff lagu ini disimpan dan baru ditampilkan di tengah-tengah lagu digabungkan dengan memainkan bebunyian dari sunyi hingga riuh secara teratur. Sungguh mengaduk-aduk emosi dan 'Melankolia' kian melengkapi perasaan tersebut.

Perombakan besar-besaran juga dilakukan di nomor 'Laki-Laki Pemalu' Kalimat sakti "Menyisakan duri, menyisakan perih, dan menyisakan sunyi, aaaa aa aaa aaa" hadir dengan nada yang jauh berbeda dengan versi asli. Kalo kata orang Jawa, bikin pangling.

Kemarahan mulai tercium di lagu 'Jalang' yang juga termasuk lagu yang bikin pangling, terutama pada satu seteangah menit terakhir di lagu ini. Puncak kemarahan ada pada  lagu paling sakral, 'Di Udara'. Kemarahan kepada sistim dan keteguhan hati untuk menjunjung tinggi kebenaran digambarkan melalui paduan bebunyian panjang tanpa suara vokal utama, hanya suara latar tipis, selama lima menit lebih hingga akhir lagu.

'Jangan Bakar Buku' menjadi penutup yang manis dan lagu paling dingin, sekaligus track terpanjang di album ini dengan durasi 8 menit 41 detik.

Pandai Besi berhasil menempa besi-besinya untuk dijadikan senjata penumpas kejahatan, paling tidak untuk bekal melindungi diri.

Share this article :

0 komentar:

Post a Comment



 
Support : I-Radio Network Copyright © 2013. #SoreSore I-Radio Jogja - All Rights Reserved