Home » , , » #RAI Glenn Fredly & The Bakuucakar - Luka Cinta & Merdeka (2012) : Jeritan Hati

#RAI Glenn Fredly & The Bakuucakar - Luka Cinta & Merdeka (2012) : Jeritan Hati

Written By ajis f on Thursday 4 April 2013 | 12:30

Glenn Fredly - Luka Cinta & Merdeka

Luka, cinta dan merdeka. Tiga kata yang sangat mewakili garis besar kehidupan manusia yang tak pernah dari cinta, kadang terluka, dan yang pasti selalu mendambakan kemerdekaan. Album yang dirilis pada bulan Oktober tahun 2012 ini bercerita tentang jeritan hati seorang Glenn Fredly. Tentang apa yang dia alami, dia rasakan, dan dia lihat. Pengamat musik Andre OPA Sumual saat dihubungi via telfon oleh tim #RAI juga setuju dengan hal itu "Album ini memiliki banyak komponen cerita. Glenn bercerita tentang idealisnya, tentang bagaimana dia meradang terhadap negerinya, dan tentang kehidupan cintanya. Inilah rintihan Glenn dalam konteks dewasanya seorang Glenn Fredly. Jika di album sebelumnya Glenn menyanyikan lagu yang belum tentu ia rasakan, namun di album ini , semua lagu adalah jeritan hatinya"

Glenn Fredly mengungkapkan bahwa album yang 'Luka Cinta & Merdeka' ini adalah salah satu proses perjalanan. "Album ini tentang cinta, kegelisahan sosial, tentang hari ini, dan tentang kerinduan" ujar musisi yang sudah mengeluarkan 11 album panjang, 1 DVD live konser di Lokananta, dan 1 album soundtrack film,  saat dihubungi via telfon. Di album ini Glenn Fredly menyebutnya album bersama karena berkolaborasi dengan The Bakuucakar, band yang sudah sejak lima tahun terakhir selalu mengiringi Glenn Fredly saat bernyanyi. Bahkan diakui Glenn, dia harus menanti 17 tahun sejak ia berkarir untuk bisa bertemu The Bakuucakar, keluarga dan soulmate bermusik baginya.

"Bienvenue mon amour!" begitulah sepenggal lirik dari lagu 'Renjana' yang dalam bahasa Indonesia berarti "Selamat datang, cintaku!", bercerita tentang manusia yang sedang dilanda cinta. Ada juga tentang cinta di era digital dalam lagu 'Lini Masa dan tentang cintanya terhadap Ibukota 'Jakarta. 'Sabda Rindu' dari seorang Glenn yang berpesan kepada pelaku cinta bahwa rindu harus diungkapkan bila memang begitu keadaannya. Teorinya tak semudah aplikasinya memang. Kadang-kadang rindu menggebu dikalahkan kongsi gengsi yang mungkin tak pernah mati.

Kemarahan terhadap negaranya dituangkan seorang Glenn dalam lagu 'Selagi Ada Waktu', dan jelas-jelas terpampang pada bait pertama 'Menanti Arah'
"Bila barisan nyawa kehilangan panglima jiwa, Aku di masa-masa bertarung dengan realita", Glenn Fredly - Menanti Arah
Paketan luka tersaji pada lagu 'Untuk Sebuah Nama', 'Abadi' dan satu-satunya lagu di album ini yang bukan dikomposisi oleh Glenn, 'Malaikat Juga Tahu'. Lagu ciptaan Dewi Lestari yang sekaligus jadi OST. Rectoverso ini menjadi penutup yang manis dari album manis-asam-asin ini

Album yang berisi 12 lagu ini diakui Glenn, proses pembuatannya tidak mengalami hambatan yang berarti. "Proses teknisnya tidak terlalu sulit. Beberapa instrumentasi ada yang main live bersama-sama dan dari lagu ke lagu treatment-nya kita perhatikan banget" lanjut musisi asal Ambon yang memiliki nama lengkap Glenn Fredly Deviano Latuihamallo.

Sampul album sangat berbeda dengan album-album Glenn Fredly sebelumnya. Sangat berwarna dan sangat mencolok saat dijajarkan dalam rak CD di toko-toko. "Sampul album colorful adalah semacam harapan yang beragam dari album ini dan sangat-sangat merepresentasikan judul album ini sendiri, Luka Cinta dan Merdeka"

Melalui kesempatan bincang-bincang singkat via telfon tersebut, Glenn juga berharap banyak kepada masyarakat Indonesia agar bisa mendukung musik Indonesia. "Musik indonesia butuh dukungan agar karya yang baik bisa mendapat apresiasi yang baik pula"

Andre OPA sendiri memberi nilai 8/10 untuk album yang berisi 12 track ini. Berapakah nilai menurut anda?  

(#RAI 'Review Album Idola' edisi Senin, 25 Maret 2013)
Share this article :

0 komentar:

Post a Comment



 
Support : I-Radio Network Copyright © 2013. #SoreSore I-Radio Jogja - All Rights Reserved